Bekasi, Kota industri (Katanya)

          Dulu,beberapa tahun silam di bekasi, hampir mayoritas masyarakat nya tidak ada yg membeli beras, karna memang banyak persawahan. 
    Jika ada warga yang tidak memiliki lahan persawahan, dia cukup datang kesawah ketika musim panen padi, lalu ikut pak tani memanen padi nya lalu di beri imbalan padi, dan jika rajin maka stok padi yang akan di jadikan beras cukup untuk disimpan sampai musim panen berikutnya untuk di konsumsi bersama keluarga. 

    Namun, sekarang pak tani pun kehilangan sawahnya, sehingga membeli beras. lantas, Apa kabar warga biasa, yg tak punya lahan persawahan? 
Yo ngantri beli beras tebusan (raskin)miris! 

Dengan dalih Bekasi ingin dijadikan kota industri, perumahan, wisata dll,dengan dalih meningkatkan kesejahteraan rakyat nya, keren kan?  Keren bgt dong!! 

Oke, sekarang kita bermain kalkulasi!  Berapa banyak titik di bekasi yg di jadikan lokasi industri? Dan dari masing-masing lokasi berapa banyak menampung perusahaan? 
Dan dari beberapa perusahaan, kita ambil sample, 1 perusahaan saja!  Dalam 1 perusahaan, berapa banyak menyerap tenaga kerja?  Mungkin ratusan bahkan ribuan,kalian kalkulasikan dengan banyaknya perusahaan yang ada di kota/Kabupaten Bekasi!  Owh iya btw bekasi itu salah satu kota industri terbesar di Asia loh! Keren bgt kan?  Iya keren dong. 
Nah, itu baru di bidang industri ya gengs. 

   Sekarang kita bahas di bidang perumahan/cluster, berapa banyak dari kota / Kabupaten Bekasi yang dijadikan perumahan /cluster, dan sekarang masih tahap pembangunan.
     Kalian kalkulasikan lagi, berapa banyak dari proses pembangunan tsb yg menyerap tenaga kerja?  Banyak bgt kan, dan kalian kalkulasikan dengan jumlah penduduk di kota Bekasi /Kabupaten yg usia produktif dan blm memiliki pekerjaan? 
Nah, itu baru di bidang pembangunan perumahan /cluster,. blm di bidang pariwisata, jalan tol dan Cv yg ada di Kabupaten / kota Bekasi yang menyerap tenaga kerja? Dan kalian kalkulasikan dgn usia produktif masyarakat bekasi yg belum memiliki pekerjaan?  Mungkin sudah cukup kouta nya untuk masyarakat bekasi. 

Iya, memang benar! Masyarakat diluar Bekasi dapat jatah untuk bekerja di bekasi, namun cuman beberapa persen dan masih cukup kouta tersebut untuk pribumi. 

Nah, faktanya! banyak masyarakat usia produktif di bekasi yg belum memiliki kerja,miris bgt kan? Seperti kehausan di tengah lautan. 
   Dan lagi yang menambah sulit nya, adalah banyaknya calo kerja di bekasi, yayasan penyaluran kerja dan kurangnya tempat untuk pelatihan kerja btw persyaratan ribet juga wkwk. 

  Mungkin benar, jika hanya satu 2 orang ini karna kemalasan masyarakat nya untuk berubah dan tak bisa mengikuti perkembangan zaman.
     Tapi datanya puluhan ribu usia produktif di bekasi belum bekerja, apakah  ini salah perorangan? 
Saya pernah melamar sebuah pekerjaan dan sulit nya sistem peraturan masuk di sebuah perusahaan yang membuat gagal untuk tes kerja. 

   Btw banyak buruh asing yang bekerja dan memiliki jabatan penting di dalam sebuah perusahaan, eh... Tapi ini bukan topik yg dibahas ya, ini hanya intermezo, dan kembali ke topik. 

    Hem, tingkat pendidikan! memang benar semakin tinggi, tapi jika tidak di topang dgn skill, sama saja bohong. 
    Mau sampai kapan kita hanya jadi penonton? Mau sampai kapan terus kalah saing di daerah sendiri?  
Lantas, dimana peran pemerintah daerah dan janji ingin jadikan masyarakat bekasi sejahtera dgn kota industri nya? 
Yang ada, hanya anak pak tani yang bertahan hidup mencari makan, agar tak tergerus zaman. 

Bekasi, 21 februari 2021 

Ditulis oleh 
@UntungSenju 
Potret By
Abdul rohman(tomson) 





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun minat baca anak-anak, menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri.

Membangun Indonesia melalui dunia pendidikan, dengan pembelajaran dalam jaringan yang efektif dan menyenangkan

Kesungguhan serta Istiqomah dalam Belajar, menurut Kitab Ta’lim al-Muta’alim