hidup untuk apa?

  Baik,sebelum saya menceritakan cerpen saya yang berjudul '' Hidup untuk apa? ''  pertama-tama perkenalkan nama saya khalil, pria berusia 23 tahun yang saat ini, berprofesi sebagai seorang guru di salah satu sekolah swasta di bekasi. 
 Pada tahun 2015 awal pertama kali saya lulus sekolah SMA, ketika masih di bangku sekolah, saya bercita-cita untuk  kuliah sambil bekerja dengan uang dari hasil saya sendiri. 
Lalu saya memulai untuk mewujudkan mimpi saya, dengan cara mencari pekerjaan terlebih dahulu, bermodalkan surat lamaran kerja, saya pun memulainya, di mulai dari menitipkan lamaran kerja ke kantor pos, tak lupa pula menitipkan lamaran ke teman, sodara yang bekerja di perusahaan, dengan harapan agar bisa si terima di perusahaan yang saya inginkan. 
Tiga hari kemudian saya pun mendapatkan undangan tes kerja, bahagia tentunya karna ini pengalaman pertama saya, saya pun menyiapkan semua keperluan yang saya butuhkan, mulai dari baju putih dan celana hitam,dan print Out email dari perusahaan. 
  Keesokan paginya, saya menyiapkan semua keperluan setelah sarapan, tidak lupa pula membawa bekal yang sudah di siapkan ibu saya agar lebih hemat , lalu saya pamit,tidak lupa restu meminta restu orang tua.
Saya gunakan motor saya yang tak dilengkapi dengan surat-surat untuk menuju lokasi. 
  Deg-degan, khawatir, harapan campur aduk, karna pengalaman pertama saya,sembari mengendarai motor saya, saya melihat-lihat apakah jalur yang saya lewati aman tidak ada polisi , ya maklum kan tidak di lengkapi surat - surat hehehe. 
 Lalu tiba lah saya di kawasan industri, sambil menoleh ke kiri dan ke kanan untuk melihat lihat perusahaan yang saya tuju, saya pun melihat banyak perusahaan besar,  seraya dalam hati berkata  ''  suatu saat nanti saya akan menjadi bos salah satu perusahaan disini '',  tidak beberapa lama berselang saya pun melihat perusahaan yang saya tuju, kurang lebih 300 meter, saya pun menambahkan kecepatan melaju saya, sambil harap harap cemas. 
  Dan akhir nya!!  Tiba lah saya di perusahaan tersebut, seraya menghampiri petugas keamanan yang berjaga '' selamat siang pak, apa benar disini sedang mencari karyawan?!  Saya dapat undangan untuk tes disini?! ''  ujar saya seraya menunjukkan bukti undangan tersebut.
Seraya memeriksa tas saya untuk SOP keamanan perusahaan, lalu sekuriti tersebut mengizinkan saya masuk!! '' silahkan masuk mas, dibuka helmnya dan parkir motor di tempat yang sudah di sediakan ya ''  ujarnya ,  lalu saya ucapkan  ''  terimakasih pak ''. 
 Tak di sangka, saya melihat dari kejauhan banyak sekali pelamar kerja, mungkin hampir 1000 orang, lalu hati saya pun ciut  seraya berkata  ''  banyak sekali saingan saya'',  saya meyakinkan hati saya agar tidak ciut . 
Lalu kami semua di kumpul kan di lapangan parkir perusahaan,untuk di seleksi ulang, mulai dari tinggi badan,umur dan ijazah,alhamdulillah saya pun lulus dalam hal itu, dan tidak  sedikit pula yang gugur, bahkan lebih dari sebagian. 
 Lalu kami pun diajak kedalaman ruangan dan di bagi beberapa kelompok, untuk menjalani fisikotes, kebetulan sekali saya mendapat gelombang pertama, hati rasanya ber degup kencang, karna ini pengalaman pertama saya. Tak lama kemudian, penguji pun membagikan lembar soal fisikotes, saya baca dengan teliti, ternyata soalnya  sulit, karna mata pelajaran yang tidak saya sukai di sekolah, ya matematika hehehe, saya pun bergumam dalam hati ''  bismillah semoga bisa saya kerjakan '', lalu saya pun mengerjakan menurut saya mudah, waktu terus berjalan dan pada akhirnya habis, saya pun memeriksa kembali jawaban saya sebelum di kumpulkan, optimis lulus, karna saya jawab lumayan banyak. 
Sambil menunggu pengumuman, saya pun mengobrol dengan para peserta tes, mulai dari menanyakan tempat tinggal, tahun lulus, usia dan pengalaman kerja. 
 1 jam kemudian Tiba lah saat nya pengumuman, dan tak di sangka, nama saya lulus ke tahap berikutnya, lalu saya bergegas ke ruang HRD untuk melakukan sesi interview, disitu saya di tanya banyak hal, mulai dari keluarga, hobi, cita-cita, alasan melamar kerja disini untuk apa dan masih banyak lainnya, tahap demi tahap saya lewati, hingga waktu menunjukkan pukul  12 :00 tiba lah istirahat siang, dan saya pun bergegas mencari musolah di sekitar perusahaan, dan setelah ketemu!  Saya pun melaksanakan salat, Selesai salat saya menyantap bekal makanan yang sudah di buat kan oleh ibu saya,  disisi samping musolah. 
Selesai istirahat saya pun bergegas untuk kembali ketempat tes kerja calon karyawan. 
  Sambil menunggu pengumuman kelulusan, saya pun berdiskusi dengan para pelamar untuk mencairkan suasana tegang diantara kami,tiba lah saat nya pengumuman kelulusan, saya lihat lihat di papan pengumuman mencari nama saya, dan tidak terpampang nama saya disana,ternyata saya tidak lulus. 
Sedih, marah, kecewa dengan diri sendiri, lalu saya pun bergegas pulang, di jalan sambil mengendarai motor saya pun menyesalkan diri sendiri  ''  ah bodoh sekali aku ini cuma hal seperti itu saja gagal  ''. 
Setiba nya saya dirumah dan di tanya oleh orang tua saya, '' 'bagaimana lulus? ''  ujar ibu saya!  '' gagal mah' saya jawab!!  '' gpp coba lagi nanti'', ujar ibu saya seraya menenangkan saya, ''  iya mah ''  ujar saya. 
Hari berganti dan terus berganti, tak terasa sudah 1 bulan lebih saya mencari dan tak dapat, tidak terhitung berapa banyak saya menitipkan lamaran di kantor pun, hingga uang tabungan semasa sekolah saya pun habis untuk ongkos dan biaya mencari kerja, lalu!  Tiba-tiba teman saya menanyakan kabar saya dan menawarkan pekerjaan, saya pun meng iyakan tanpa menanyakan pekerjaan apa, karna dia bilang halal. 
  Hari pertama, saya sangat bahagia karna sudah bekerja, saya pun bergegas pamit dengan orang tua saya untuk berangkat bekerja, dan tiba di tempat kerja, hal tak terduga terjadi, pekerjaan saya adalah menjadi tukang sapu pasar, kepalang tanggung!!  Saya jalani pekerjaan tersebut, bukan menyapu nya yang menjadi masalah, tapi karna ketika membuang sampah nya, ketika membuang sampah di TPS  saya mencium bau busuk, lalat bahkan ulat, hal tersebut menyebabkan saya tidak berselera makan ketika istirahat kerja maupun dirumah. 
 Tak terasa saya sudah 1 minggu bekerja disana, dan mulai beradaptasi dengan lingkungan tersebut, dan akhirnya tiba waktu gajian!! Gaji pertama saya, saya berikan makanan untuk orang tua saya,dan tak lupa saya beri ke ibu saya.
  Dari hasil uang tersebut saya gunakan untuk mencari pekerjaan yang lebih baik,  ketika libur bekerja, setiap dapat panggilan saya selalu tukar hari libur dengan teman saya, hari berganti dan terus berganti, tak terasa sudah 1 bulan, saya pun berhenti karna tak tahan dengan gunjingan tetangga yang memandang rendah diri saya. 
  Singkat cerita, saya di terima di perusahaan besar dengan gaji besar pula, namun saya menjadi lupa diri, dan selalu telat beribadah, hura-hura, keluar malam, nongkrong gk jelas dan lain sebagainya.
  Ketika saya sedang senang -  senang nya bekerja, kontrak saya pun habis, dan saya pun kembali menganggur, setelah itu saya kembali mencari pekerjaan, lagi!!  Gagal, penolakan sudah tak terhitung berapa kali, tapi saya gk nyerah saya coba terus, sampai akhirnya uang saya habis untuk mencari pekerjaan, lalu bekerja apapun saya lakukan sambil menunggu undangan kerja, mulai dari tukang bakso keliling, pekerjaan bangunan untuk menutupi kebutuhan sehari hari saya dan tidak ingin merepotkan orang tua. 
 Tahun 2016 saya pun di terima bekerja sebagai petugas kolam renang di salah satu wisata kolam air di bekasi, hari - hari saya jalani dengan biasa dan bekerja serius, namun masalah pun timbul!! 4 bulan berjalan, teman seperjuangan saya di tempat kerja meninggal dunia dan itu membuat saya terpukul, sehingga saya selalu terbayang-bayang dan pada akhirnya saya putuskan untuk mengundurkan diri.
 Lalu setelah saya mengundurkan diri, uang pesangon dan gaji saya, saya gunakan untuk modal mencari kerja kembali dan tidak berselang lama hanya 2 minggu, saya pun mendapatkan pekerjaan kembali, tak lama hanya 3 bulan kontrak kerja.,tapi lumayan untuk mencukupi kebutuhan hidup saya. 
  Setelah kontrak kerja saya habis, saya pun kembali mencari kerja, hari hari saya lewati sangat berat,ditolak lagi oleh perusahaan, gk kehitung berapa banyak biaya yang saya sudah habiskan hingga untuk mencari pekerjaan, mulai dari  ongkos, foto copy berkas dan lainnya,bahkan sampai motor saya pun di curi. 
 Dan akhirnya saya pun hilang arah, karna hampir 2 bulan tak mendapat kerja, saya prustasi, menjadi tak terkendali,emosional, suka nongkrong keluar malam bahkan satu ketika saya pergi dari rumah untuk mencari ketenangan dan tidur di simpang jalan, teras masjid dengan uang seadanya. 
  Singkat cerita, uang saya pun habis dan saya pun memutuskan untuk pulang dan memulai mencari kerja kembali,lalu banyak saudara saya yang menawarkan pekerjaan, tak terhitung  sudah berapa kali saya berhenti dari pekerjaan, karna menurut saya gaji dan jam kerjanya tak sesuai. 
  Suatu ketika saya sedang jalan - jalan untuk menghilangkan stres, saya pun duduk di atas JPO sambil memandangi orang yang berlalu-lalang seraya meratapi diri sendiri.  ''  ko saya gini amat ya, gagal, suka ngeluh, gk punya tujuan hidup dan gk bersyukur, kayanya ada yg salah dari diri saya ''  ujar saya dalam hati. 
  Lalu saya pun pulang dengan mengendarai motor saya, tak terasa waktu magrib pun tiba, saya mencari masjid sejenak untuk menunaikan salat. 
Setelah selesai salat, saya melihat di masjid tersebut mengadakan kajian, saya pun mencoba untuk melihatnya,dan...  Ustad tersebut pun membahas perihal tujuan manusia di ciptakan, saya pun memperhatikan dengan seksana, hingga akhirnya kajian agama tersebut. 
  Tak puas dengan kajian tersebut saya pun menghampiri ustad tersebut untuk menanyakan sesuatu!!  '' assalamualaikum ustad, boleh minta waktunya sebentar?  Ada yg ingin saya tanyakan ''  ujar saya,  boleh mas ''  mau tanya apa? ''  jawab ustad tersebut . 
  '' jadi gini pak ustad, saya kan sering salat, sedekah, tapi ko hidup saya begini ya pak ustad, selalu ngeluh, gk bersyukur, suka kekurangan, gagal, bahkan sampai menyalahkan diri sendiri,bahkan allah pak ustad, itu kenapa pak ustad '' ujar saya,  ustad tersebut menjawab  ''  salat antum bagaimana, subuh nya bagaimana, hubungan antum dengan orang tua antum bagaimana, salat jama'ah antum bagaimana? ''   saya jawab  ''  suka bolong - bolong si ustad, terus juga hubungan saya dengan orang tua juga renggang, salat subuh juga kesiangan, terus juga jarang jama'ah di masjid karna kadang malas '' ustad tersebut malah melemparkan pertanyaan ke saya!! '' pantas saja, terus tujuan mas hidup untuk apa? '' saya jawab  ''  bekerja ustad ''  lalu ustad tersebut memberikan jawaban kembali!!  ''  antum salah mas, kita ini di ciptakan untuk ibadah, maka jadikan segala sesuatu bernilai ibadah, dan perihal gagal dalam sesuatu, coba deh periksa hubungan dengan allah, orang tua dan orang lain, terus juga gunakan fisik untuk usaha dan hati untuk tawakal jadi ketika kamu gagal, kamu gk kecewa, jangan lupa bersyukur dan niatkan dengan bismillah,  ada lagi yang mau di tanyakan? ''  saya jawab!!  ''  gk ustad terimakasih'' ustad tersebut menjawab ''  iya mas sama - sama, semangat ya!! '' . 
 Selesai salat isya pun saya bergegas pulang dan menjalankan apa yang  di ajarkan ustad tersebut. 
  Mulai saya praktekan, hari demi hari terasa perbedaan dalam diri saya, saya jadi lebih sabar, ketika di tolak kerja, dan tak lama 2 minggu berlalu saya kembali bekerja, namun bukan di perusahaan, melainkan menjadi pedagang sayur di pasar sebagai pekerja. 
 Saya pun terpaksa harus meninggalkan rumah dan mencari kosan agar tidak kesiangan berdagang, karna jam kerja dimulai setelah salat subuh, hari demi hari saya jalani, sambil bekerja, sayapun memperdalam ilmu agama, ikut kajian,dan tak terasa sudah 4 bulan saya merantau dan tiba-tiba ujian datang, sudah 1 minggu saya tak bekerja karna kehabisan stok sayur di pasar dan tak ada pengiriman sayur dari kampung. 
 Terpaksa saya gunakan uang saya untuk mencukupi kebutuhan hidup selama menganggur di tanah rantau, dan akhirnya 1 minggu berselang saya putuskan untuk balik kerumah, namun hal tersebut tak membuat saya mengeluh dan lebih menganggap bahwa ini adalah ujian dari allah. 
2017 saya pun mencoba untuk lanjutkan pendidikan saya dengan uang tabungan saya yang tersisa, seraya saya bekerja serabutan untuk menutupi biaya kuliah saya, tak lama allah pun beri saya pekerjaan, menjadi sales produk kesehatan, namun karna target amat berat saya pun memutuskan untuk berhenti. 
  Lagi dan lagi ujian itu datang, namun sekarang rasanya berbeda, saya rasa lebih tenang dalam menyikapi nya karna hal ini sudah sering saya lalui.  
  Saya pun dapat pekerjaan kembali, di salah satu restoran cepat saji di bekasi, tak lama hanya 2 bulan. 
 2018 saya memutuskan untuk keluar dan ingin menjadi guru, dan saya coba dan akhirnya saya diterima, dan gaji pertama saya 700 ribu rupiah, saya jalani dengan ikhlas dan sabar,entah kenapa selalu ada saja rejeki tak terduga menghampiri saya, saya pun menikmati profesi tersebut sambil belajar, menambah wawasan agama dan juga pengetahuan umum. 
 2019 akhirnya kontrak kerja saya pun usai, dan saya harus memutuskan untuk mencari kembali, serta ingin pindah kuliah, namun semua itu saya niatkan karna allah, tak lama hanya berselang 1 hari, saya pun di terima di 3 sekolah sekaligus, dan di terima di salah satu universitas terbaik di Jakarta dan sekarang saya bersyukur akan hal itu,tamat. 
  Jadi hikmahnya adalah : ketika hidup terasa berat, coba cek hubungan mu dengan allah, orang tua dan juga orang lain, jika gagal coba lagi,ikhtiar lah semampu mu, jgn libatkan hati, hati itu untuk tawakal ke allah,ngejar rezeki jangan lihat jumlahnya, dan ingat allah tidak akan menguji seseorang diluar batas kemampuan orang itu, sabar salat lah untuk membuat mu tenang. 
 Saya ingat pesan imam syafi'i =lantas apa yang kamu anggap penting, jika salat mu saja sudah kau tak anggap penting. 
Kita ini diciptakan untuk ibadah, jadikan semua hal yang kita kerjakan itu bernilai pahala, dengan bismillah, so!!!  Tujuan kalian hidup untuk apa?!  Tulis di kolom komentar ya, terima kasih assalamualaikum. 
Ttd : Untung senju 

 

 
  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun minat baca anak-anak, menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri.

Membangun Indonesia melalui dunia pendidikan, dengan pembelajaran dalam jaringan yang efektif dan menyenangkan

Kesungguhan serta Istiqomah dalam Belajar, menurut Kitab Ta’lim al-Muta’alim