Kesungguhan serta Istiqomah dalam Belajar, menurut Kitab Ta’lim al-Muta’alim
SUGIH SUBAGJA
PAI UNISMA BEKASI
Mengawali
tulisan dengan mengutip kata bismillah yang bertujuan untuk memudahkan segala
sesuatu demi tercapainya ke-ridhoan Allahu robbi. Pada kutipan judul di atas
yaitu kesungguhan serta istiqomah dalam belajar, menurut Kitab Ta’lim
al-Muta’alim karangan Imam Syehk al-Jarnuzi yang paling utama adalah
pentingnya mempelajari adab sebelum mempelajari ilmu, maksud dari mempelajari
adab sebelum ilmu yaitu bagaimana para pencari ilmu dapat memiliki pengetahuan
tentang adab terhadap seorang pengajar agar tidak memiliki sifat sombong atas
ilmu yang ia dapatkan.
Kesungguhan serta
istiqomah dalam belajar menjadi salah satu kunci atau pangkal
utama seorang penuntut ilmu dalam menggapai sebuah keberhasilan serta
mewujudkan sebuah impian. Syaikh Az Zarnuji mengatakan, bahwa diantara hal yang
paling penting dalam menuntut ilmu yang harus diperhatikan adalah Fil Jiddi
(kesungguhan) artinya jika sesuatu dilakukan dengan kesungguhan maka ALLAH akan
memberikan keberhasilan di dalamnya. Selain kesungguhan (Al Jiddi) juga perlu
diiringi dengan sikap kesungguhan yang terus menerus (Al Muwazobah) dan
komitmen (Al Muzallimah) dalam menuntut ilmu. Tiga sikap ini harus ada dalam
diri seorang penuntut ilmu tidak dapat hanya dengan salah satunya saja,
sebagaimana yang ALLAH SWT jelaskan dalam Al Quran
QS Al Ankabut: Ayat 69
yang artinya ‘’Dan orang orang yang berjuang, untuk mencari keridhoan kami,
niscaya kami tunjukan mereka jalan jalan menuju kami’’.
Dikatakan oleh syaikh Az Zarnuji, barang siapa yang
mencari sesuatu dan dilakukannya dengan sungguh sungguh pasti dia akan
mendapatkannya, dan barang siapa yang mengetuk pintu dengan terus menerus pasti
akan masuk, dikatakan pula bahwa sesuai dengan kesungguhannya seseorang akan
mendapatkan apa yang menjadi harapannya. Dalam konteks Istiqomah atau
kesungguhan yang dijelaskan oleh syeikh Az Zarnuji menjelaskan bahwa kesulitan
yang dihadapi seseorang akan dapat selesai dengan kesungguhannya, terutama
kesulitan yang dihadapi dalam proses belajar, maka ALLAH akan memberikan
pertolongan pada seseorang jika Allah menghendaki, kesulitan dapat selesai
dengan kesungguhan adalah menjadi anugerah Allah Swt dan berada dalam kekuasaan
nya. Syeikh Abu Nash Ash Shaffar berkata dalam sebuah syairnya ‘’Oh jiwaku, Ohh
jiwaku jangan mnunda amal sholeh, berbuat adil, dan berbuat ihsan, semua orang
yang berbuat kebaikan akan senang, sebaliknya orang pemalas berada dalam
bencana dan kesialan. Syair tersebut semakna dengan perkataan Imam Mushannif
beliau berkata ‘’wahai jiwaku tinggalkanlah bermalas malasan dan menunda nunda
supaya kamu tidak menetap di dalam kehinaan, aku tidak melihat bagian yang
diberikan kepada para pemalas kecuali PENYESALAN dan KEGAGALAN dalam meraih
cita cita. Maka dalam konteks ini jelas sekali bahwa kesungguhan dan istiqomah
dalam belajar adalah hal yang paling mutlak harus dikerjakan agar mencapai
sebuah impian dan keberhasilan.
Berusaha sekuat tenaga menjadi poin selanjutnya yang
menjadi kadar keberhasilan dalam mencapai kesungguhan dan keistiqomahan dalam
belajar. Dan bahkan dijelaskan pula dalam kitab Ta’lim al-Muta’alim bahwa ‘’hendaklah
pelajar bersungguh sungguh (berusaha) sampai terasa letih guna mencapai
kesuksesan, dan tak kenal berhenti, dan dengan cara menghayati keutamaan ilmu.
karena ilmu itu kekal, sedangkan harta dan kesenangan dunia adalah fana.
Seperti yang apa dikemukakan oleh Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib ‘’ kami
rela bagian Allah untuk kami, ilmu untuk kami, harta untuk musuh kami’’. Karena
dalam waktu singkat harta dapat menjadi musnah namun ilmu abadi tidak akan
sirna. Karena ilmu yang bermanfaat akan menjungjung tinggi nama seseorang,
tetap harum namanya walaupun ia sudah tiada di muka dunia. Dengan ini penulis
berusaha menjelaskan bagaimana berusaha sekuat tenaga menjadi faktor penting
demi tercapainya kesungguhan dalam beristiqomah mencari ilmu yang barokah. MAN
JADDA WA JADDA ‘’barang siapa yang bersungguh sungguh maka dapatlah ia’’
Tak lepas dari semua yang telah
disampaikan penulis, pastilah di dalam berusaha mencapai kesungguh sungguhan
terdapat kemalasan yang amat pastinya di rasakan, ‘’sedikit mengenali
penyebab kemalasan’’ bahwa Diantara isi yang terkandung dalam kitab Ta’lim al-Muta’alim
ini adalah mengenai penyebab kemalasan. Bahaya bagi para pelajar dalam menuntut
ilmu di antaranya ialah memiliki rasa malas yang akut. Maka itu sebaiknya kita
harus dapat mewaspadainya, Dari pada itu kitab Ta’lim al-Muta’alim ini
menyebutkan bahwa sebab-sebab kemalasan itu timbul dikarenakan;
وقد يتولد الكسل من كثرة البلغم والرطوبات
“Sikap malas itu bisa timbul akibat dari lendir dahak atau badan
berminyak yang disebabkan orang terlalu banyak makan.”
وطريق تقليله، تقليل الطعام.قيل: اتفق سبعون طبيبا على أن
النسيان من كثرة البلغم، وكثرة البلغم من كثرة شرب الماء، وكثرة شرب الماء من كثرة
الأكل
“Adapun cara mengurangi dahak itu sendiri adalah bisa dilakukan
dengan cara mengurangi makan. Ada dikatakan: “tujuh puluh orang Nabi sependapat
bahwa sering lupa itu akibat dahak terlalu banyak, dahak terlalu banyak karena
minum terlalu banyak, dan biasa adanya minum terlalu banyak itu karena makan
yang terlalu banyak pula.”
Dan ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
mengatasi kemalasan dalam belajar yang dijelaskan dalam kitab Ta’lim al-Muta’alim
bahwa dengan banyaknya makan dan minum, maka akan menambah banyak dahak, maka
cara menghilangkan rasa malas yaitu dengan mengurangi makan, seperti dengan
cara berpuasa ataupun hal baik lainnya. Selain itu juga cara lain yang
dijelaskan dalam kitab Talim al-Muta’alim untuk menghilangkan rasa malas yaitu
dengan cara ’’bersiwak’’ selain dianjurkan dalam bersiwak, manfaat bersiwak
yaitu akan mempertajam hafalan dan menambah fasih bacaan. Dan sebelum
mengakhiri tulisan yang telah disajikan penulis berusaha mengutip sebuah kata
bijak yaitu ‘’salah satu pengkerdilaan terkejam dalam hidup adalah membiarkan
pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan
istirahat sebelum lelah’’ sedikit tambahan yang bisa di sampaikan mengenai
mencegah terjadinya kemalasan dalam belajar penulis mengutip beberapa cara yang
bisa dilakukan menurut para ahli diantaranya adalah
-
Fokus
terhadap bidang yang kita dalami
-
Pilih
metode belajar yang cepat dipahami
-
Fasilitasi
diri dalam belajar
-
Kenali
waktu belajar yang efektip
-
Buat
motivasi belajar untuk diri kita
-
Jauhi
hal hal yang membuat kita tidak fokus belajar
-
Dan yang
terakhir yang bisa di sampaikan adalah buatlah waktu tidur yang cukup.
Itulah
beberapa cara yang bisa saya sampaikan selaku penulis dalam menulis sebuah karya mengenai ‘’kesungguhan dan istiqomah dalam
belajar menurut kitab Ta’lim al-Muta’alim karya Imam Syeikh Al-Zarnuji. Dengan
ini saya berpesan kepada para pembaca dan umumnya agar selalu bersungguh
sungguh dan beristiqomah dalam belajar ataupun mengapai sebuah impian
yang dapat mengantarkan kedalam kesuksesan. Dan jangan pernah berhenti belajar,
karena hidup tak pernah berhenti mengajarkan, karena masa depan adalah milik
mereka yang menyiapkan hari ini, dan belajarlah dari sebuah kegagalan, karena
kegagalan adalah guru terbaik yang bisa menghantarkan dalam pintu kesuksesan.
Akhirul Kalam Wassalam.
Komentar
Posting Komentar